Karena Mimpi kita berawal dari Sepatah Kata

Karena Mimpi kita berawal dari Sepatah Kata

Selasa, 06 Mei 2014

MENPORA ADAKAN 3 HARI PELATIHAN

Jum’at(02/05) bertempat di Wisma Widya Graha LP3K Sinode Jl. Soekarno Hatta, Salatiga diadakan pelatihan bidang kreativitas pemuda. Kegiatan yang bertema “Meningkatkan jiwa kreativitas menuju kebangkitan pemuda” ini memfokuskan pada kerajinan enceng gondok yang merupakan gulma perairan.
            Acara yang di hadiri oleh Bp. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga ini dibuka pada  pukul 15.00 WIB. Dan dalam acara pembukaan, peserta berpartisipasi langsung. Terbukti dari petugas pelaksana yakni : MC oleh Winda (perwakilan dari PMII), dirigen oleh Okta (perwakilan dari PMI) dan pembaca doa oleh Anifa (perwakilan dari HMI).
            Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diadakan oleh Asdep peningkatan kretivitas pemuda, Deputi bidang pemberdayaan pemuda, Kemenpora RI sebagai salah satu wujud kepedulian kreativitas pemuda.
            “Masing-masing daerah belum tentu sama, Brand maupun kreativitasnya. Mulai dari mengolah, memanfaatkan dan mendistribusikan enceng gondok sendiri. Dan harapannya, kita sebagai pemuda sudah siap dan membekali diri sendiri” ucap Bp.Moh.Rifqi,SE,MM selaku  KASUBBID Program Pengkajian.
            Dan Salatiga adalah daerah ke-6 diadakannya kegiatan ini. Jika dalam penanganannya ada keseriusan, maka akan ada dana bantuan untuk pelatihan selanjutnya. Kuota untuk tahun ini sebanyak 3561 kursi, meningkat dari tahun kemarin yang berjumlah 3456 kursi di seluruh Indonesia.
            Di hari kedua, sabtu(03/05) peserta terjun langsung dalam pembuatan kerajinan tersebut. Dibimbing langsung oleh Bpk.Budiman sebagai pengrajin enceng gondok, Bpk. Slamet sebagai pengusaha kerajinan enceng gondok dan staff lainnya dari ibu-ibu PKK maupun pengrajin home industri di daerah Banyubiru.
Tanaman yang  berkembang di daerah Rawapening ini dapat dibuat berbagai macam kerajinan. Seperti tempat Tissue, sandal rumah, bakul, keranjang baju, figura, tas dll. Bahan yang digunakanpun bermacam-macam. Ada yang daur ulang berupa enceng gondok dan kertas daur ulang, dan bahan lain seperti matras, furing tas dan lem.
Di hari terakhir, ahad(04/05) diadakan program lanjutan dari kegiatan tersebut. Program yang diawasi langsung oleh Menpora ini setelah mengalami proses yang lama akhirnya menghasilkan satu organisasi beserta kepengurusannya.
“Pemimpin yang ditunjuk adalah figur yang aktif dalam organisasi, khususnya enterpreneurship. Sosok yang bisa mengantarkan kita semua pada satu tujuan, yang bertanggung jawab dan membawa progress ke depan yang lebih terjamin”Ungkap Sukma Arif sebagai pemimpin jalannya diskusi.

Dan setelah melalui voting terbuka terpilihlah Nur Wahid Effendi sebagai ketua dalam forum yang bernama “Rumah Kreasi Pemuda” ini. Acara yang berakhir pukul 12.00 WIB ini ditandai dengan penutupan dan penyerahan sertifikat beserta uang saku.(Za)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar