Jika kita
dihadapkan pada aliran Maturidiyah, Jabariyah dsb maka akan
muncul gelembung-gelembung kecil diatas alam bawah sadar kita yang bertuliskan
“Sejarah Kebudayaan Islam”. Namun, apa yang terjadi ketika dihadapkan pada
aliran facebookiyah ?
‘aku
sakiit’
‘lagi demam
nich’
‘badanku
meriang,butuh kamu..’
Mari kita
pakai logika anak kecil saja, kalau kita sakit ya periksa ke dokter. Eh,ini
malah nulis status. Sebenarnya mereka (dalam tanda kutip, para remaja)
mempunyai bakat menulis yang terpendam. Namun, media yang digunakan belum tepat
sasaran. Dan-dalam hal ini-berujung pada ketidakefisienan waktu.
Disadari atau
tidak, ketergantungan pada situs jejaring sosial tidak dapat dipungkiri lagi.
Terutama dengan situs yang dirilis pada februari 2004 ini. Mereka jadi lebih
suka membuka facebook daripada web penting lainnya. Ketika di kelas, di kamar
dan dimanapun. Seakan-akan facebook adalah primary dishes yang wajib
disantap setiap detik. Bayangkan, ternyata situs yang ditemukan Mark
Zuckerberg ini bisa mendapatkan jumlah pengunjung yang mencapai 836,7
juta/bulan. Pantas saja situs ini dinobatkan menjadi situs no. 1 yang paling
populer. Dan penemu situs ini diperkirakan memiliki kekayaan mencapai USD 9,4
miliar. Wow!
Lalu, apa yang
kita dapatkan dari facebook ? informasi, bisa jadi. Komunikasi,pasti. Tapi
jangan lupa pada poin-poin penting yang wajib diperhatikan. Apa saja ? check
it out:
1.
Manajemen waktu yang buruk
Sebagai
mahasiswa yang katanya “agent of change” harus bisa memanajemen waktunya
sendiri. Tapi, tidak jarang dari kita yang belum bisa ‘memanage’ waktu
dengan baik. Let’s think about it !
2.
Over communication
Adalah hal
yang sangat menyenangkan ketika kita bisa berkomunikasi dengan teman ataupun
saudara nun jauh di ujung cakrawala dunia. Tapi, kalau tiba-tiba ada seseorang
yang tidak kita kenal iseng-iseng dan sok kenal sok dekat dengan kita ? akibat
yang dirasakan biasanya dalam jangka panjang, over communication yang
berujung pada poin nomer 1. Agree ?
3.
Salah tempat
Kenapa saya
bisa bilang seperti itu ? guess what!
Yupz, tentunya
banyak dari aliran facebookiyah (pengguna facebook_red) yang setiap ada
kejadian dikit langsung nge-wall, entah itu update status,
upload foto maupun sekedar komentar satu dengan yang lain.
Untuk menjadi
sebuah berita hanya butuh unsur 5W 1H kok ! dan tanpa lengkapnya unsur
itu juga fine-fine aja, nggak dosa. Selama kita punya
topik dan titik-titik yang mengantarkan pada sebuah maksud dan tujuan.
Nggak
harus berita juga,guys! Diary sekalipun sah-sah aja. Namun, dari
kita cenderung ‘salah kaprah’. Membiarkan tulisan emas kita tercecer
sembarangan di ‘beranda’. Another way,Kita bisa membuat blog, posting
apapun dan seenggaknya itu terlihat sedikit lebih ‘terhormat’. Dan juga
kalau kita pintar mengolahnya, maka jadilah lahan uang yang mengalir ke dalam
kocek kita berkat adanya iklan dan tetek bengek lainnya. Seperti penghasilan
penemu facebook diatas.
Eits, belom
selesai,guys!
Rasanya nggak
fear kalau saya cuma menguak ‘sisi hitam’nya saja. Yupz, zaman
sekarang banyak facebook yang dimodifikasi dan menjadi lebih ‘berkualitas’.
Banyak ‘siraman pengetahuan’ yang bebas diakses kapan dan dimana saja.
Tapi tetap
saja, kita harus memfilter informasi yang beredar luas itu. Tidak sedikit dari
penulis-penulis ghoib yang berusaha memprovokasi keyakinan kita. Eits, ini bukannya
su’udzon,lho ! tapi lebih pada caution.
Yang
terpenting bagaimana cara kita menangkap dan mengkreasikan esensi internal dan
eksternal kita. Bagaimana, tertarik ? let’s try it..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar