Karena Mimpi kita berawal dari Sepatah Kata

Karena Mimpi kita berawal dari Sepatah Kata

Minggu, 13 April 2014

BERITA



TINGKIR, DESA PARIWISATA TEMPAT AKSI SAPTA PESONA


 Aksi Sapta Pesona dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat digelar minggu (13) tepatnya di Desa Tingkir,Kecamatan Tingkir Lor, Salatiga . Acara yang  dihadiri oleh Bpk. Ir.Totok Riyanto M.M selaku Abid kepala bidang pengembangan destimasi pariwisata Dinbudpar Provinsi Jateng ini terdiri dari beberapa manual acara. Ceremonial, acara inti berakhir pada pukul 09.15 dan dilanjutkan dengan aksi tanam pohon dan bersih-bersih. Lalu, bimbingan Teknik akan dilaksanakan Senin(14) di hotel Bringin pukul 09.00 WIB.
            Beberapa tokoh penting seperti Bpk.Drs.Bakri,M.M mantan Dirjen Destimasi Pariwisata;  Duta wisata Mas & Mbak kota Salatiga; Bpk.Selso dari Dinas Perhubungan ,komunikasi,kebudayaan dan pariwisata selaku kepala seksi Pariwisata Kota Salatiga juga menghadiri acara tersebut. Pasalnya, Acara yang diselenggarakan oleh kementrian provinsi Jawa Tengah ini lebih memilih Tingkir daripada  Kecandran,penghasil salak dikarenakan lebih sejalan dengan tema, yaitu untuk lebih meningkatkan kapasitas masyarakat di destinasi pariwisata klaster IV Jawa Tengah.
“ Masyarakat itu bagian dari produk pariwisata . Pertama, daya tariknya. Lalu aktifitasnya, aksesnya dan penunjangnya. Jadi bisa disebut Desa Wisata” Kata Pak Totok di depan toko pengusaha Bakpia.
            Desa pariwisata, sebutan lain dari desa ini memproduksi Kuliner seperti Keripik Tempe, Sambel Kacang, Enting-enting Gepuk, Bakpia dan lain-lain. Dalam bidang konveksi meliputi Bed Cover, Sprei, Baju, Selimut dll. Desa ini ternyata juga pernah menjuarai beberapa kompetisi sebagai Desa Pariwisata tingkat Jateng di tahun 2011 dan tahun 2013. 
            “Disini potensinya lebih mengarah ke wisata kuliner. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bidang konveksi untuk lebih maju. Dan ada hal baru yang diperkenalkan kepada masyarakat, yakni batik Joko Tingkir” ungkap Mozes, Mas Salatiga.
            Batik tersebut berwarna ungu bermotif batu-batuan,flora,fauna,Joko Tingkir dan Buaya yang melambangkan perjuangan. Batik tersebut juga ada yang bermotif tumpeng dan dapat disimpulkan bahwa motif ini mengangkat tema tradisi.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar