TINGKIR, DESA PARIWISATA TEMPAT AKSI SAPTA PESONA
Aksi
Sapta Pesona dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat digelar minggu (13)
tepatnya di Desa Tingkir,Kecamatan Tingkir Lor, Salatiga . Acara yang dihadiri oleh Bpk. Ir.Totok Riyanto M.M selaku
Abid kepala bidang pengembangan destimasi pariwisata Dinbudpar Provinsi Jateng
ini terdiri dari beberapa manual acara. Ceremonial, acara inti berakhir pada
pukul 09.15 dan dilanjutkan dengan aksi tanam pohon dan bersih-bersih. Lalu, bimbingan
Teknik akan dilaksanakan Senin(14) di hotel Bringin pukul 09.00 WIB.
Beberapa
tokoh penting seperti Bpk.Drs.Bakri,M.M mantan Dirjen Destimasi
Pariwisata; Duta wisata Mas & Mbak
kota Salatiga; Bpk.Selso dari Dinas Perhubungan ,komunikasi,kebudayaan dan
pariwisata selaku kepala seksi Pariwisata Kota Salatiga juga menghadiri acara
tersebut. Pasalnya, Acara yang diselenggarakan oleh kementrian provinsi Jawa
Tengah ini lebih memilih Tingkir daripada Kecandran,penghasil salak dikarenakan lebih
sejalan dengan tema, yaitu untuk lebih meningkatkan kapasitas masyarakat di
destinasi pariwisata klaster IV Jawa Tengah.
“
Masyarakat itu bagian dari produk pariwisata . Pertama, daya tariknya. Lalu aktifitasnya,
aksesnya dan penunjangnya. Jadi bisa disebut Desa Wisata” Kata Pak Totok di
depan toko pengusaha Bakpia.
Desa
pariwisata, sebutan lain dari desa ini memproduksi Kuliner seperti Keripik
Tempe, Sambel Kacang, Enting-enting Gepuk, Bakpia dan lain-lain. Dalam bidang
konveksi meliputi Bed Cover, Sprei, Baju, Selimut dll. Desa ini ternyata juga pernah
menjuarai beberapa kompetisi sebagai Desa Pariwisata tingkat Jateng di tahun 2011
dan tahun 2013.
“Disini
potensinya lebih mengarah ke wisata kuliner. Meskipun demikian tidak menutup
kemungkinan bidang konveksi untuk lebih maju. Dan ada hal baru yang
diperkenalkan kepada masyarakat, yakni batik Joko Tingkir” ungkap Mozes, Mas
Salatiga.
Batik
tersebut berwarna ungu bermotif batu-batuan,flora,fauna,Joko Tingkir dan Buaya
yang melambangkan perjuangan. Batik tersebut juga ada yang bermotif tumpeng dan
dapat disimpulkan bahwa motif ini mengangkat tema tradisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar